Hari ibu emang udah lewat, tapi saya masih keingetan obrolan
ringan dengan ibu saya pagi itu. Beberapa hari sebelumnya saya membeli buku
anak dalam jumlah banyak. Kebetulan dapat buku murah yang bagus di toko buku online langganan, di Dojo Comic. Saya beli tujuannya biar anak-anak yang les juga bisa baca.
Di sini banyak banget anak yang les, baik yang SD maupun SMP. Dan tiap bulan bertambah jumlah anaknya, sampai saya kewalahan saking banyaknya anak yang harus saya tangani. Buku-buku itu selain majalah adalah salah satu cara untuk menghabiskan waktu sebelum pelajaran dimulai. Atau kalau pas udah selesai pelajaran tapi mereka masih mau di sini biasanya saya suruh baca aja dulu, atau nonton video pembelajaran.
Dua
hari lalu saya bertemu tanpa sengaja dengan seorang teman
SMA. Ketemunya di bioskop pas nunggu pintu cinema 4 dibuka, saya nyari kursi
kosong buat saya sama adek di kursi panjang dekat yang jualan makanan. Saya lihat ada yang kosong dan nanya, boleh duduk di situ ga? Trus dia
bilang, “Ini Ila ya? Masih inget aku nggak?” Sambil kibas-kibasin tangannya ke wajah saya. Ingatan
saya lumayan lama loadingnya. Mengingat-ingat wajah, mencocokkan dengan ingatan
masa lalu. Masa SMA itu udah lama ya, jadi long term memori saya emang lumayan
parah. *sigh* Saya kaget ketemu orang yang pernah saya kenal ada di
tempat yang sama. Surprise? Iya, tapi bingung juga mau bahas apaaan, atau
basa-basi seperti apa. Selain nanya kabar, dan nanya mau nonton apa. Wekeke.
Siapa sih yang tak ingin belanja secara hemat. Apalagi saat harus
berbelanja di akhir tahun. Kita pasti ingin bergaya dengan barang-barang baru
atau menggantikan barang lama kesayangan yang sudah mulai rusak. Oleh sebab
itu, kita tentu harus lebih jeli saat berbelanja supaya bisa mendapatkan harga
dan produk terbaik.
Who Move My Cheese? : Saat Manusia Menolak Kekinian
Who Move My Cheese adalah judul buku karya Spencer Johnson, M.D yang saya baca belakangan ini. Baru baca sekarang, padahal udah lihat review teman di blognya dari awal tahun. Telat banget ya. Hahaha. *ketawa ngenes* Buku ini membahas tentang teori perubahan yang disampaikan lewat dongeng. Bahwa semua hal di dunia ini berubah, tidak akan sama seperti sebelumnya. Hari ini berbeda dengan hari kemarin, dan tahun lalu jelas berbeda dengan tahun ini.
Gizi Super Cream, Kulit Lebih Sehat Alami dengan 7 Bahan Herbal
Gizi Super Cream, produk skin care asli Indonesia yang dulu pernah populer kini hadir lagi. Dulu saya pernah tahu seorang teman menggunakan produk ini, saat saya kuliah. Lama tak terdengar kabar tentang produk ini, ternyata produknya masih bisa dijumpai sekarang. Gizi Super Cream sudah lama berdiri sejak 40 tahun yang lalu. Lama juga ya? Jika dibandingkan usia saya, tentu produk ini telah menjangkau lebih banyak pelanggan dari saat pertama kali muncul. Mungkin seorang kenalanmu pernah memakainya, atau malah kamu sendiri? :D
Hobi bereksperimen bikin kue itu asyik banget, apalagi kalau makanan yang dimasak disukai seluruh anggota keluarga. Buat saya, masak itu buat me time ala perempuan, habisin waktu dengan mencoba resep-resep baru. Seperti yang selama ini saya coba lakukan. Bikin resep coba-coba, bahkan meski oven masih pakai oven tangkring yang dipasang di atas kompor gas. Wekeke. Maklum, saya agak was-was tiap kali mau beli oven listrik.
Cara Riset Keyword di Google Keyword Planner. Sebenarnya saya mau nulis postingan ini maju mundur. Hehe. :D Karena kebanyakan teman blogger lebih suka nulis cerita berdasarkan pengalaman pribadi yang ala suka-suka. Tanpa kepikiran untuk kasih keyword dan sebagainya. Nah, masalahnya kalau blognya mau dipakai untuk nyari uang, tentu ada ilmunya. Ilmunya dari mana? Ya belajar sama-sama yuk. :)
Sebenarnya ini pertanyaan yang sungguh bikin saya penasaran. Pasalnya, seorang teman blogger bernama Jiah yang baru pindahan domain ke www.jiah.my.id baru saja kemarin-kemarin chit-chat di whatsapp dan bilang kalau cek di http://www.seoreviewtools.com/website-authority-checker/ skor domain authority webnya ini sudah bernilai 55. 55 lho, ya Bukan 5 :P Buat bloger kekinian, skor domain authority makin besar makin bagus. Soalnya banyak agensi yang ngehire blogger sebagai partner dengan syarat domain authority yang cukup tinggi. Minimal 20. Itu kan lumayan banget ya. Apalagi kalau kamu termasuk blogger moody yang jarang banget nulis. Pasti nyesek banget begitu ada penawaran kerjasama tapi gagal di syarat skor domain authority ini.
Kamu
punya wishlist belanja? Pasti dong ya? Kalau saya punya catatan mau belanja apa, jadi belanja bulanan bisa tetap teratur tanpa
mengganggu stabilitas keuangan *uhuk* Waktu masuk ke sebuah tempat perbelanjaan,
yang biasa kamu cari apa aja ya, teman? Kalau saya punya beberapa list yang
sering saya intipin untuk tahu wishlist belanja apa aja yang sesuai dengan
budget.
everybody has gone and changed in a way (doc : pinterest.com)
Everybody has gone through something that has changed them in a way that
they could never go back to the person they once were.
Sadar
atau tidak, setiap dari kita dipengaruhi oleh apa yang dibawa oleh orang lain,
baik lingkungan terdekat di rumah, tempat kerja, ataupun masyarakat. Beberapa orang
membawa pengaruh baik, beberapa yang lain membawa pengaruh buruk. Saya cukup
risih ketika melihat sesuatu yang nggak sesuai prinsip-prinsip hidup saya yang tentu
saja berbeda antara saya dengan orang lain.
Cara Mendaftar Google Adsense. Google Adsense masih menjadi primadona untuk para blogger yang ingin mendapatkan penghasilan dari ngeblog. Ya, sekarang memang eranya digital jadi blogging juga sudah jadi profesi yang menjanjikan. Asal dikerjakan dengan tekun dan serius, insya Allah jalannya pasti sampai kok. Asal nggak ngeluh aja dan berhenti di tengah jalan ya.
Pernahkah kamu terpikir bahwa dalam
mimpi yang sering dialami, ada potongan-potongan hal yang akan membawa kita
pada sesuatu? Entah apa dan di mana, tapi ada yang samar terlihat. Saya pernah
beberapa kali bermimpi orang yang sama di tempat yang berbeda-beda. Iya, ada orang yang nggak saya kenal, tapi pernah juga orang yang saya kenal meski tak pernah bertemu. Rasanya orang itu beneran nyata ada di depan saya, saya bisa tahu itu dia. Serasa ketemu dan berbincang langsung.
Beberapa kali ada email masuk berkaitan dengan isi blog saya, mulai dari nanya tentang penjual dan tukang atap anyaman bambu, motivation letter beasiswa, sampai yang terakhir itu ada yang nanya tentang buku yang pengin dia beli. Sejujurnya, saya nggak tahu pasti seberapa banyak orang yang nyasar ke blog ini dan menemukan yang mereka cari. Dan seberapa kuat influence yang saya berikan terkait informasi yang memang diperlukan. Pasalnya, saya nulis ya seadanya yang saya tahu. Sejauh saya bisa jawab bakalan saya jawab.
“Piknik tanpa tujuan. Karena sekali-kali pergi tanpa tujuan
itu asyik.”
Sebuah status seorang teman yang mengatakan kalimat di atas
adalah benar adanya. Buat saya yang sering banget dikejar deadline ini itu
sampai makan aja kadang cuma punya waktu singkat saking seringnya diburu waktu,
sampai mikir kenapa sih semua harus pakai waktu? Padahal kalau saja ada waktu
sedikit untuk diri sendiri. Untuk saya menikmati makanan yang disajikan, bahkan
saat minum teh dan harus masuk bioskop seorang teman langsung bilang, “Buang
tehnya, mba. Buruan masuk.” Deuh, saya nggak tahu kenapa saat itu rasanya
seluruh waktu buat me time yang sedang saya jalani langsung hilang seketika
dicabut oleh ketergesaan.
Dulu sekali, 9 tahunan lalu ketika pertama kali mengenal dunia blogger dari sebuah akun blog di friendster, saya belajar untuk menuangkan apa yang saya pikirkan lewat tulisan. Dulu sekali, rasanya saya pernah jadi bahan cemoohan orang ketika saya membahas sesuatu dari sebuah buku atau diskusi yang saya tahu itu berguna sekali. Sayang kalau ilmunya hilang begitu saja. Tapi lebih menyedihkan lagi ketika yang saya ajak bicara seolah menginterupsi saya dengan mengatakan, "Mbak, kamu kan udah bahas itu berkali-kali, kenapa masih dibahas terus? Kenapa setiap kali kamu mendengar dan tahu suatu ilmu kamu langsung membaginya dengan orang lain."
Beberapa hari lalu, bahasan tentang google adsense ramai dibicarakan oleh para blogger. Kebanyakan memang mastah-mastah yang sudah berkecimpung di bidang internet marketing ini. Kalau orang biasanya hanya mengandalkan gaji dari kerja di kantoran, para mastah ini membangun blog maupun portal webnya dengan serius agar mendulang dollar setiap bulan. Masalahnya yang terbesar adalah betapa banyak orang yang tergiur untuk mengeluarkan uang untuk ikut workshop internet marketer dan membeli tool-tools demi tercapainya tujuan jangka panjangnya.
Dulu
sekali, ada istilah strawberry on the shortcake untuk menggambarkan seberapa
besar keinginan kita terhadap sesuatu. Buat saya yang biasa makan cake dimulai
dari cakenya, strawberry itu yang paling terakhir karena paling istimewa.
Rasanya sayang aja kalau toping strawberrynya tiba-tiba habis lebih dulu
padahal itu yang paling enak. Tapi ada orang yang lebih suka memakan bagian
yang paling ia suka di awal dan menyisakan yang nggak enak di bagian akhir. Saya
termasuk yang antik kali yah. Karena kebiasaan makan ini, makanan apa pun sama
saja. Kalau pas suka banget sama sesuatu itu, ya itulah yang saya taruh di
bagian belakang. Klimaks makanannya. Yang nggak sabaran kayak saya pasti ngira
saya nggak suka, malah dicomot buat dimakan sendiri. Haha. Misal dikira nggak suka
baksonya, padahal baksonya tuh belakangan ntar kan bisa.
Ayah bagi seorang anak perempuan bukan hanya seorang lelaki yang memberinya kehidupan dan kenyamanan, tapi juga bisa menjadi seorang yang paling berarti. Jika selama ini seorang anak perempuan mencari cinta sejatinya hingga belum menemukannya, bisa jadi ia sedang mencari sosok yang mirip dengan ayahnya. Iya, mirip dengan karakter sang ayah karena bagi seorang anak perempuan, the first true love any girl has is her father. Anak perempuan apalagi anak pertama memang yang paling dekat secara emosional dengan ayahnya.
Sebagai
anak matematika yang banyak hitung-hitungan, bahkan mau ke mana aja perlu mikir
hitungan biayanya, saya kadang merasa terkaget-kaget melihat pola hidup orang
lain yang terkesan loyal. Seperti misalnya saat membeli sesuatu hanya untuk
diberikan pada orang lain dengan cara yang sangat mudah. Dalam hati kadang
pengin bilang sama orang itu, “Huwaa, kamu nggak merasa menghabiskan dana
dengan boros? Trus gimana hidupmu nanti?”
Oke, setelah belajar tentang apa itu cashflow dan omset dalam bisnis. Sekarang belajar bagaimana cara menghitung harga pokok penjualan.
Cara Menghitung HPP agar Bisnis Untung
Caranya dengan menghitung semua bahan baku dengan harga tertinggi. Lalu ditambah berapa banyak biaya operasional yang kudu ditanggung seperti bayar listrik, karyawan, dan kontrakan. Biasakan ngitung pakai excel jadi begitu ada perubahan harga ketemu lagi harga jual yang sudah disesuaikan. Jangan berbisnis mengikuti pola main harga murah. Percuma. Kita pasti mati. Kenapa?
Dalam dua bulan terakhir saya disibukkan dengan agenda dunia nyata, rasanya itu seperti berjibaku setiap hari. Update konten di blog karena permintaan klien, ngelesin anak-anak yang bikin capek karena mereka aktif banget, ditambah lagi aktif juga dengan komunitas klub buku yang sekarang sedang berbenah ke arah lebih baik menjadi komunitas blogger. Rasanya begitu lihat twitter dan dasbor di blogspot, saya merasa tertinggal jauh. Mungkin lebih tepatnya saya sedang nggak banyak aktivitas di blog ya. Banyakan di dunia nyatanya, banyakan kopdarnya. Jadi lebih kerasa gregetnya ya di kegiatan itu. Buat saya yang memang kadang-kadang aja pergi keluar rumah karena urusan tertentu jadi merasa sedikit lebih baik. Well, saya merasa menemukan teman-teman baru di dunia nyata dan dunia maya jadi tertinggal jauh entah di mana.
Semalam ada kelas bisnis di grup wa Kumpul Bakul Tegal(KBT). Fyi, saya diajakin gabung di grup ni karena komporannya Mas Te, Mas Chilman dan Mas Puthut. Haha. Tapi ternyata emang banyak ilmu yang didapat. Nah, karena saya rasa ilmu ini bisa berguna untuk orang lain. Saya sarikan isi diskusinya di artikel ini. Semoga bermanfaat ya. Dan segera praktikkan ilmunya. Mentor kali ini, mba Nelly Owner Mbah Gembil di Jalan Poso Tegal. Makasih ilmunya, mba Nelly. :)
Hari ini ada orang yang berkomentar aneh di blog saya. Nggak
tahu dari mana datangnya, tapi bikin mikir, “Ini orang siapa ya? Kenal juga
nggak, tapi komennya aduhai bikin malesin.” Wajar saya nanya begitu karena baru
tiga kali dia komentar di blog. Yang pertama nyinyir banget soal salah satu
brand, yang kedua komennya baik-baik, yang ketiga ini nyinyir pula. Saya jadi
mikir ada apa sama orang ini? Trus cek-cek blognya dan lihat apa yang dia
tulis. Makin tahu bahwa ada banyak hal yang tidak sesuai dengan keinginannya
dan segalanya dikomentari. Duh, jangan-jangan kalau saya nulis macam ini orang
lain juga bakal ngira saya sama kayak dia. >.<
Seorang
teman pagi ini memberi saya saran yang agak gimana gitu. Haha. Pasalnya ia
mengatakan bahwa saya kurang supel alias kuper *eh :P Saya nggak tahu salahnya
di mana. Mungkin dikira kurang lunak pada orang *presto bandeng kali lunak* =))
Dan mengatakan mungkin saya perlu untuk sesekali membuka diri pada orang baru.
Keramahan yang nggak biasa ditunjukan di awal itu biasanya hanya saya gunakan
sebagai topeng, nggak semua orang bisa saya ajak ramah, apalagi kalau saya
lihat orangnya gimana-gimana. Saya emang pemilih sama orang sih. Kalau dirasa
aman untuk banyak cerita ya no what-what ya. Saya bisa nyaman aja cerita
ke orang tersebut bahkan mau ngobrol seharian juga hayuk aja lah. Ngobrol doang
kan. Haha.
Banyak
pertimbangan ketika melakukan sesuatu ternyata bukan hal baik, kadang ada
saatnya harus spontan karena tidak ada kesempatan lain selain maju saat ini.
Seperti itu juga saat melihat teman-teman klub buku Milana Tegal. Terlalu banyak aturan
tentang do dan dont membuat mereka jadi bingung akan berjalan ke mana. Alih-alih
tinggal belajar jalan aja, kadang masih kepikiran ini dan itu, akhirnya nggak
jalan-jalan. :D :D
“Ketika kepala yang main, sedang hati belum berkata iya. Ya, lebih baik menunggu dulu.”
Soal jodoh ternyata nggak segampang membalikkan telapak
tangan. Meski setiap kali ada bahasan jodoh itu orang bakal bilang, tinggal
nyari aja, gampang tho. Padahal nggak semudah itu, kan, kan, kan? :P Ketika
kepala berkata iya, berarti yang main logika. Tapi hati belum siap.
Seseorang mengatakan hal yang membuat saya tercenung lama
saat mengetahuinya. Ia mengatakan buat apa Alquran dipaksakan untuk dihafalkan
pada anak-anak. Itu akan membebani mereka dan menjadikan tidak kreatif. Lebih
baik tugas menghafal dibebankan pada ulama saja. Saya yang tahu hal itu jadi
merinding. Entah kenapa saat itu saya menjadi ingat sosok Delisha di film Hafalan Shalat Delisha.